Selasa, 14 Desember 2010

MAKALAH SISTEM PENCERNAAN,CARDIOVASKULER,SISTEM SARAF


MAKALAH SISTEM PENCERNAAN,CARDIOVASKULER,SISTEM SARAF MELALUI KASUS 1,KASUS2,KASUS3
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
ILMU KEPERAWATAN DASAR 3
Disusun oleh:
Ruang II
1.Alfiani Ruindungan
2.Dellyfia Kaunang
3.Stevi Banelamo
4.Priska Selang
5.Gracelia Masoara
6.Marten Katulung
7.Deisy Baso
8.Lisa Senduk
9.Steve Agu
FaKep'uNzRit.jpg
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
Tahun Ajaran 2010/2011
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat pertolongan Dialah maka makalah ini dapat selesai dengan baik.Mntuk makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kulia IKD3,yang merupakan suatu kelengkapan bagi mahasiswa semester 1,dalam memahami konsep dan materi tentang ANATOMI,FISIOLOGI dan BIOKIMIA secara spesifik untuk mempermudah dalam pembelajaran.Penulisan makalah ini berdasarkan kurikulum sekarang ini.
Penulis menyadari ada begitu banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,untuk itu,penulis mengharapkan saran akan penyempurnaan makalah ini.Seperti ada kata pepatah,’’Tak Ada Gading yang Tak Retak” untuk itu saran akan penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan.
Tomohon,  Desember 2010
Penulis            












Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………..     2
Daftar Isi…………………………………………………………………………     3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………………………………………………………      4
1.2  Tujuan Penulisan…………………………………………………….      4
1.2.1        Tujuan Umum……………………………………………     4
1.2.2        Tujuan khusus……………………………………………     4
1.3  Manfaat Penulisan……………………………………………………    4
1.4  Metode Penulisan…………………………………………………….    4
1.5  Sistematika Penulisan………………………………………………...    5
BAB 2 PEMBAHASAN
            2.1 Kasus1(Sistem Saraf)…………………………………………………    6
            2.2 Kasus2(Kardiovaskuler)………………………………………………   18
            2.3 Kasus3(Sitem Pencernaan)……………………………………………   34
BAB 3 PENUTUP
            3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….  51       
            3.2 Saran…………………………………………………………………...  52
Daftar Pustaka……………………………………………………………………..  53




BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di era modern ini berbagai perkembangan teknologi telah terjadi di semua bidang, tak terkecuali bidang keperawatan.Seiring perkembangan dunia,penyakit pun berkembang sejalan dengan perkembangan iptek.Untuk itu para mahasiswa keperawatan perlu untuk lebih memperdalam akan pengetahuan anatomi,fisiologi.dan biokimia.
1.2  Tujuan Penulisan  
1.2.1.Tujuan Umum
       Agar para mahasiswa keperawatan mampu menjelaskan atau menghubungan antara anatomi, sistem kardiovaskuler, sistem pencernaan dan sistem saraf dengan proses-proses fisiologis serta biokimia dan metabolism yang terjadi,yang berhubungan dengan kerja organ-organ tersebut,sehingga apabila mahasiswa di perhadapkan dengan berbagai macam teori dan data sekunder tentang masalah yang terjadi di masyarakat,mahasiwa mampu menghubungkan akan kelainan yang terjadi pada pasien sarta mekanisme penyakit yang terjadi pada pasien.
1.2.2.Tujuan Khusus
        1.Menyebutkan dan menjelaskan anatomi jantug,saraf dan sistem pencernaan
        2.Mahasiswa mampu memahami fisiologi jantung,saraf,dan sistem pencernaan.
        3.Menjelaskan proses pencernaan yang terjadi pada organ pencernaan
        4.Menjelaskan proses terjadinya defekasi
1.3 Manfaat Penulisan
            Menambah  wawasan bagi mahasiswa,dalam menjalankan tugas perawat dalam masyarakat,dan mempertinggi mutu dan kualitas mahasiswa,sehingga mahasiswa mampu bersaig di dunia internasional.
1.3  Metode Penulisan
Menggunakan metode kepustakaan,dan mendownload materi di internet.



1.4  Sistematika Penulisan
Terdiri dari bab satu,yang berisi pendahuluan,latar belakang,tujuan penulisan,manfaat penulisan,metode penulisan,sistematika penulisan.Bab dua terdiri atas pembahasn akan kasus yang ada pada modul,kemudian bab tiga penutup yang berisi kesimpulan dan saran.


















BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 KASUS 1(Sistem Saraf)
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
 Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
            Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
1.      Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a.Badan sel
      Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
      b.Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
    

       c.Akson
            Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a.Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
b.Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor
yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
c.Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu
dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang.
Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.
Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.
          2. Impuls
            Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
            Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.



Gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
                                                                                   
                                                                         
            http://htmlimg3.scribdassets.com/54y0791exphg668/images/3-b0a4677b1e/000.jpg
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Impuls pada gerak biasa yaitu dari reseptor , ke saraf sensori , dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motoris sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor .
Bagannya sebagai berikut

http://html.scribd.com/54y0791exphg668/images/3-b0a4677b1e/000.jpg
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut.
a.Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
b.Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata. c.Menutup hidung pada  waktu mencium bau yang sangat busuk                              .  
d.Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh            .
e.Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi    

2.1.1.Gerak Refleks
      Baik disadari maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan gerak. Bahkanseseorang yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkan oleh kontrasi otot.Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen – komponen tubuh yang terlibat dalam gerak ini Baik itu disadari maupun tidak disadari.Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.
Kita dapat bayangkan diri kita berada dalam sebuah lorong yang gelap Semua indera kita pun akan siap siaga.Telinga pasti akan mendengar segala sesuatu sehalus apa pun. Kemudian kita menabrak sesuatu. Dalam keadaan seperti itu diri kita pasti refleks melompat bahkan akan menjerit.Denyut jantung akan cepat dan secara refeks kita pun berlari. Begitulah salah satu contoh gerak refleks yang terjadi pada diri kita.Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan systemsaraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun system saraf tersusun dengan sangat kompleks,tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel,yaitu sel saraf dan sel neuroglia.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-9c.jpg
Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan mekanisme
jalannya impuls pada lutut yang dipukul
Namun pada hakikatnya sebenarnya system saraf terbagi menjadi dua kelompok besar:
1. Sistem saraf sadar
Adalah system saraf yang mengatu tau mengkoordinasikan semua kegiatan yang dapat diatur menurut kemauan kita.Contohnya,melempar bola,berjalan,berfikir,menulis,berbicara dan lain-lain.Saraf sadar pun terbagi menjadi dua :
a.Saraf pusat
terdiri dari :
- Otak
Merupakan pusat kesadaran,yang letaknya di rongga tengkorak.
- Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan) dari dan ke otak,serta mengkoordinasikan gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas tulang belakang,yakni dari ruas – ruas tulag leher hingga ke ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Dan dalam sumsum ini terdapat simpul – simpul gerak refleks.
b. Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sarfa-saraf yang berada diluar sytem saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Artinya system saraf tepi merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu   seperti     kulit  ,persendian, otot, kelenjar,  saluran darah dan lain-lain.
            Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1.Sistem saraf somatic
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut.
1.Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak.
Otak menterjemah- kan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan
mendekati pintu dan meng- isyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
2.Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk
menghidupkan kipas angin
3.Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut
ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan
tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.
2.Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.
Mempercepat denyut  jantung  
Memperlebar   pembuluh darah                                    
Memperlebar bronkus
Mempertinggi 
tekanan darah 
Memperlamba gerak   peristaltis
Memperlebar pupil     
Menghambat  sekresi  empedu
Menurunkan  sekresi   ludah
Meningkatkan sekresi adrenalin.
Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
2. Susunan saraf tak sadar.
- Susunan saraf simpatis
- Susunan saraf parasimpatis
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Dimana gerak refleks ini merupakan gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik ,interneuron, dan neuron motorik, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang paling sederhanahanya memerlukandua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan seseorang.
2.1.2 Mekanisme Gerak Refleks
      Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor,interneuron,dan neuron motor,yang mngalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu.Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel sraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak , dengan keluarnya air liur tanpa disadari. Gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensorik langsung disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung).Hal ini berbeda sekali dengan mekanisme gerak biasa.
Gerak biasa rangsangan akan diterima oleh saraf sensorik dan kemudian disampaikan langsung ke otak. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa gerakan itu diketahui atu dikontrol oleh otak. Sehingga oleh sebab itu gerak biasa adalah gerak yang disadari.
      Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
 Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
                2.1.3 Neurotransmiter
Dopamin adalah sebuah neurotransmitter yang terjadi dalam berbagai macam hewan, termasuk vertebrata dan invertebrata. Di otak, fungsi phenethylamine ini sebagai neurotransmitter, mengaktifkan lima jenis reseptor dopamin-D 1, D 2, D 3, D 4, dan D 5-dan varian mereka. Dopamin diproduksi di beberapa daerah otak, termasuk nigra substantia dan daerah tegmental ventral. Dopamin juga neurohormon yang dilepaskan oleh hipotalamus. Fungsi utamanya sebagai hormon adalah untuk menghambat pelepasan prolaktin dari lobus anterio          
Neurotransmiter dengan lokalisasi diskrit dalam otak. A) Struktur kimia dari dopamin neurotransmitter monoamina dan gambar skematik lokalisasi dopamin-mengandung neuron dalam otak manusia dan tikus dan situs mana yang mengandung dopamin akson ditemukan. B) Struktur kimia serotonin neurotransmitter monoamina dan peta yang menunjukkan lokasi otak serupa sel serotonin yang mengandung dan akson mereka.
Dopamin dapat disediakan sebagai obat yang bekerja pada sistem saraf simpatik, menghasilkan efek seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Namun, karena dopamin tidak dapat menyeberangi penghalang darah-otak, dopamin diberikan sebagai obat tidak secara langsung mempengaruhi sistem saraf pusat. Untuk meningkatkan jumlah dopamin dalam otak dari pasien dengan penyakit seperti penyakit Parkinson dan distonia dopa-responsif, L-dopa, yang merupakan prekursor dopamin, dapat diberikan karena dapat melewati sawar darah-otak.
Fungsi dopamin sebagai neurotransmitter ditemukan pada tahun 1958 oleh Arvid Carlsson dan Nils-Ake Hillarp di Laboratorium Farmakologi Kimia dari Institut Jantung Nasional Swedia. Hal itu bernama dopamin karena monoamina, dan prekursor sintetis yang adalah 3,4 -''d''ihydr''o''xy''p''henyl''a''lanine (L-dopa). Arvid Carlsson dianugerahi Hadiah Nobel 2000 dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk menunjukkan dopamin yang tidak hanya prekursor norepinefrin (noradrenalin) dan epinefrin (adrenalin) tetapi neurotransmitter, juga. Dopamin disintesis pertama kali pada tahun 1910 oleh George Barger dan James Ewens di Laboratorium Wellcome di London, Inggris.
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada dibagian luar otak dan medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf kranial yang berasal dari otak, saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan.
1.      Saraf         kranial
          Dua belas pasang saraf kranial yang tersusun dari angka romawi,muncul dari berbagai batang otak. Saraf kranial tersusun dari serabut saraf sensorik dan motorik, saraf cranial       meliputi :
a.Saraf       olfaktori(I)
Adalah      saraf   sensorik     fungsi        untuk   penciuman
b.Saraf       optik(II)
Adalah  saraf      sensorik,     fungsinya     sebagai           penglihatan
c.Saraf       okulomotorius(III)
Adalah saraf motorik, fungsi Mengangkat kelopak mata atas,kontriksi pupil dan sebagian besar  gerakan      exktraokuler
d.Saraf      troklearis(IV)
Adalah saraf motorik,fungsinya gerakan mata kebawah dan ke dalam
e.Saraf       abdusen(VI)
Adalah      saraf   motorik,  fungsinya     deviasi   mata  kelateral
f.Saraf       trigeminus(V)
Adalah saraf motorik, fungsinya untuk mengunyah dan gerak rahang kelateral
g.Saraf       fasialis(VII)
Adalah        saraf  motorik,   fungsinya    untuk   ekspresiwajah
h.Saraf            vestibulo     koklearis(VII)
Adalah      saraf   sensorik,fungsinya   untuk      keseimbangan
i.Saraf        glosofaringeus(IX)                 
Adalah saraf motorik dan sensorik, fungsinya pada faring untuk menelan dan reflek muntah dan fungsinya pada parotis untuk sekresi salaiva. Pada lidah posterior memberikan  rasa      pahit
j.Saraf        vagus(X)
Adalah saraf motorik dan sensorik, fungsinya pada faring,laring untuk menelan,reflek muntah,visera abdomen, sensorik faring, laring,reflek muntah,visera leher,torak dan abdomen
k.Sarafa     sesoriu (XI)
Adalah saraf motorik, fungsinya untuk menggerakan bahu
l.Saraf        hipoglosus(XII)
Adalah        saraf  motorik,fungsinya       menggerakan   lidah
2.Saraf spinal
Tiga puluh satu pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radik dorsalis ( posterior ) dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsl ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf gabungan ( motorik dan sensorik ), membawa informasi kekorda melalui neuron aferen dan meninggalkan korda melalui sarar aferen. Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna vertebralis tempat munculnya saraf  tersebut      
a.Saraf servikal,   delapan       pasang(C1sampaiC8)
b.Saraf torak,12pasang(T1sampaiT2)
c.Saraf lumbal,5pasang(L1sampaiL5)
d.Saraf            sakral,5pasang(S1sampaiS5)
e.Saraf koksiks,1pasang
Pada semua saraf spinal kecuali bagian torakal, saraf-saraf spinal bagian ventral ini saling terjalin sehingga membentuk jalinan saraf yang disebut pleksus, dengan demikian terbentuk Pleksus :
i. Pleksus servikal, terbentuk dari empat saraf servikal C1 samapai C4, yang menyarafi leher,kulit kepala,otot leher serta dada. Saraf terpenting adalah saraf frenik yang menyarafi diaframa.
ii. Pleksus brakial terbentuk dari C5 sampai T1 atau T2, saraf ini menyarafi ekstrimitas atas
iii. Saraf torakal T3 sampai T11, saraf ini tidak membentuk pleksus tetapi keluar dari ruang interkostalis. Saraf-saraf ini menyarafi otot-otot abdomen bagian atas, kulit dada dan abdomen
iv. Pleksus lumbal berasal dari segmen T12 sampai L4, saraf ini menyarafi otot dinding abdomen,paha dan genitalia eksterna. Saraf terbesar adalah saraf femoral, yang menyarafi otot    paha anterior,regia  panggul  dan   tungkai            bawah.
v. Pleksus sakral terbentuk dari L4 sampai S4, saraf ini menyarafi anggota gerak bawah, bokong,  dan      regia            perineal.
vi. Pleksus koksigealis terbentuk dari S4 samapi koksigealis, saraf ini menyarafi regia koksigeas.
2.1.5 Keseimbangan Tubuh
Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi.Definisi menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal. Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif  untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support).Keseimbangan melibatkan  berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis : kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan); keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak.
Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.


2.2 KASUS II(Kardiovaskuler)
2.2.1.Anatomi jantung
                        http://www.cardioconsult.com/images/Heart2.gif         http://www.cardioconsult.com/images/Heart1.gif                                                         
Sistem kardiovaskular

1.Arteri Koroner                                                                                                                                                                                  2. Waktu Anterior Descending
3. Waktu sirkumfleksa
                                                                                                            4.Superior Vena Cava
5. Inferior Vena Cava
6. Batang nadi
                                                                                                                                 7.Arteri Paru
8. Pulmonary Vein
9. Atrium kanan
10. Ventrikel kanan
11. Waktu Atrium
12. Waktu ventrikel
13. Papiler Otot
14. Korda tendinea
15. Katup trikuspid
16. Mitral Valve
17. Pulmonary Valve
      Aortic Valve (Bukan foto)

 

   Arteri Koroner

Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung.Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas jantung.Segmen awal dari arteri koroner kiri disebut koroner utama kiri. Ini pembuluh darah adalah sekitar lebar dari jerami soda dan kurang dari satu inci panjang. Ini cabang-cabang menjadi dua arteri sedikit lebih kecil: anterior kiri turun arteri koroner dan arteri koroner kiri sirkumfleksa. Anterior kiri arteri koroner menurun tertanam di permukaan sisi depan jantung. Kiri lingkaran arteri koroner sirkumfleksa sekitar sisi kiri jantung dan tertanam di permukaan bagian belakang jantung

Sama seperti cabang pohon, cabang arteri koroner ke dalam kapal semakin kecil. Kapal yang lebih besar perjalanan sepanjang permukaan hati, namun cabang-cabang yang lebih kecil menembus otot jantung. Cabang terkecil, kapiler disebut, sangat sempit bahwa sel darah merah harus perjalanan dalam file tunggal. Dalam kapiler, sel-sel darah merah menyediakan oksigen dan nutrisi ke jaringan otot jantung dan ikatan dengan karbon dioksida dan produk sampah metabolik, membawa mereka pergi dari hati untuk pembuangan melalui paru-paru, ginjal dan hati.Ketika plak kolesterol berakumulasi sampai titik memblokir aliran darah melalui arteri koroner, otot jantung jaringan diberi makan oleh arteri koroner melewati titik penyumbatan adalah kekurangan oksigen dan nutrisi. Daerah ini jaringan otot jantung berhenti berfungsi dengan baik. Kondisi ketika arteri koroner menjadi tersumbat menyebabkan kerusakan pada otot jantung melayani jaringan disebut infark miokard atau serangan jantung.

Superior Vena Cava

Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.

Inferior Vena Cava

Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.

Aorta

Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.

Pulmonary Artery

Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung.

Pulmonary Vein

Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung.

Atrium Kanan

Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.

Ventrikel Kanan

Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.

Atrium Kiri

Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.

Ventrikel Kiri

Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh,
mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.

Otot Papiler

Otot-otot papiler melampirkan ke bagian bawah dinding bagian dalam ventrikel. Mereka menyambung ke korda tendinea, yang melekat pada katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Kontraksi otot-otot papiler membuka katup-katup ini. Ketika otot papiler santai, katup-katup dekat.

Korda tendinea

The korda tendinea adalah tendon yang menghubungkan otot papiler ke katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Sebagai kontrak otot papilaris dan rileks, korda tendinea mengirimkan Kenaikan dan penurunan tegangan ke masing-masing katup, menyebabkan mereka untuk membuka dan menutup. The korda tendinea adalah string seperti dalam penampilan dan kadang-kadang disebut sebagai    “jantung string. “                       

Katup trikuspid

Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan. Ini membuka untuk memungkinkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. Ini menutup sebagai kontrak ventrikel kanan, mencegah darah dari kembali ke atrium kanan; demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup paru ke arteri paru-paru.

Mitral Valve

Katup mitral memisahkan atrium kiri dari ventrikel kiri. Ini membuka untuk memungkinkan darah beroksigen dikumpulkan di atrium kiri mengalir ke ventrikel kiri. Ini menutup sebagai kontrak ventrikel kiri, mencegah darah dari kembali ke atrium kiri; demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup aorta ke dalam aorta.

Pulmonary Valve

Katup paru memisahkan ventrikel kanan dari arteri paru-paru. Sebagai kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di ventrikel kanan mengalir ke paru-paru. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.

Katup aorta

Katup aorta memisahkan ventrikel kiri dari aorta. Sebagai kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah beroksigen dikumpulkan di ventrikel kiri mengalir ke seluruh tubuh. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.
2.2.2  Konduksi Jantung
      SISTEM KONDUKSI ATAU HANTARAN
Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang mengahntarkan aliran listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus:
1.      Otomatisasi                 : menimbulkan impuls/rangsang secara spontan
2.      Irama                           : pembentukan rangsang yang teratur
3.      Daya konduksi            : kemampuan untuk menghantarkan
4.      Daya rangsang            : kemampuan bereaksi terhadap rangsang         
Perjalan impuls/rangsang dimulai dari:
1.      Nodus SA (sino atrial)
-         traktus iternodal
-         Brachman bundle
2.      Nodus AV (atrio ventrikel)
3.      Bundle of HIS ( bercabang menjadi dua: kanan dan kiri):
      - Rihgt bundle branch
          - Left bundel brac
4. Sistem PURKINJE
2.2.3. STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua paru.Terdapat selaput yang mengitari jantung yang disebut perikardium, terdiri dari dua lapisan:
-         Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru
-         Perikardium viseralis : lapisan permukaan jantung/ epikardium
Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan pericardium,yang berguna untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung.Perikardium juga berfungsi sebagai barier terhadap infeksi dari paru dan mediastinum.
 Struktur Jantung
Dinding jantung terdiri dari 3lapisan :
1.      Lapisan luar (epikardium)
2.      Lapisan tengah (Miokardium)
3.      Lapisan dalam (endokardium)


 Ruang – Ruang Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)
1.      Atrium
a.       Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui katub  dan selanjutnya ke paru.
b.     Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.
2.      Ventrikel
      Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut   muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub           atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda tendinae.
a.       Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis
b.      Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta
            Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
Katup Katup Jantung
1.Katup atrioventrikuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup ( trikuspid). Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup ( Mitral). Memungkinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada fase diastole dan mencegah aliran balik pada fase sistolik.
2. Katup Semilunar
a.  Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan.
 b.  Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup yang simetris. Danya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri selama sistole dan mencegah aliran balik pada waktu diastole.Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam pembuluh darah arteri.
 Pembuluh Darah Koroner
1.      Arteri
      Dibagi menjadi dua :
-         Left Coronary Arteri (LCA) : left main kemudian bercabang besar menjadi: left  anterior decending arteri(LAD), left circumplex arteri (LCX)
-         Right Coronary Arteri
2. Vena: vena tebesian, vena kardiaka anterior, dan sinus koronarius.

Fungsi sistem cardiovaskuler
Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonalis
Sirkulasi Sistemik
1.      Mengalirkan darah ke berbagai organ
2.      Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3.      Memerlukan tekanan permulaan yang besar
4.      Banyak mengalami tahanan
5.      Kolom hidrostatik panjang
 Sirkulasi Pulmonal
1.      Hanya mengalirkan darah ke paru
2.      Hanya berfungsi untuk paru
3.      Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
4.      hanya sedikit mengalai tahanan
5.      Kolom hidrostatik pendek
 Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang cabang intar miokardial yang kecil. Aliran darah koroner meningkat pada:
1.      Aktifitas
2.      Denyut jantung
3.      Rangsang sistem syaraf simpatis 
2.2.4 Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
2.2.5. Tekanan Darah
 Tekanan darah yaitu tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut 140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas. Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.
Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik:

Tekanan Darah
Sistolik (angka pertama)
Diastolik (angka kedua)
Darah rendah atau hipotensi
Di bawah 90
Di bawah 60
Normal
90 - 120
60 - 80
Pre-hipertensi
120 - 140
80 - 90
Darah tinggi atau hipertensi (stadium 1)
140 - 160
90 - 100
Darah tinggi atau hipertensi (stadium 2 / berbahaya)
Di atas 160
Di atas 100

Faktor terjadi peningkatan tekanan darah
di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
- Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
- Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
- Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.


Alat ukur tekanan darah
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan U-Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).
Prinsip U-Tube Manometer
4
Tekanan pada titik A sama besarnya dengan pada titik 1. Tekanan di titik 2 adalah tekanan di titik 1 ditambah dengan 5h1. Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3, yaitu 6h2. Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3, dapat dituliskan sebuah persamaan :
7
Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas. Bila fluida pada A berupa gas, pada umumnya tekanan 5h1 dapat diabaikan, karena berat dari gas sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA. Oleh karena itu berlaku persamaan :
8
Dalam kasus alat pengukur tekanan darah, h2 adalah tinggi cairan merkuri pembacaan pada kaca tabung dan 6adalah berat spesifik dari merkuri.
Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari wikipedia) atas komentar Goio dan WikI:
Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat siku dan ‘bebatan kain bertekanan’ yang mengikat lengan. Tujuan bebatan kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh darah arteri di lengan jadi terhenti. Pada saat tekanan dalam bebatan kain dilepaskan perlahan-lahan, dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi melalui pembuluh darah arteri, maka dari stetoskop akan terdengar suara wussshhhh…(suara sedkit menghentak).
Hal itu merupakan pertanda untuk ‘mencatat’ penampakan ukuran pada manometer, yang merupakan tekanan darah systolic. Dan seterusnya sampai suara (wushhh…) tidak terdengar kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat dari displai manometer).
Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi saat pengukuran normal, tidak setelah berolahraga):  
* Systolic : kurang dari 120 mmHg (2,32 psi atau 15 kPa)
   
* Diastolic : kurang dari 80 mmHg (1,55 atau 10 kPa)
 2.2.6.Denyut Jantung
Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorangsecara umum.             
            "Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya," ujar Edward R. Laskowski, M.D, seorang physical medicine and rehabilitation specialist, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Senin (29/3/2010)
Laskowski menambahkan ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung seseorang, yaitu aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.
Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu menggunakan stetoskop. Untuk mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan cara memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi, lihatlah jam untuk mneghitung jumlah denyut selama 15 detik. Hasil yang didapatkan di kalikan empat, maka didapatkan jumlah denyut jantung Anda per menit.
"Meskipun jumlah denyut bervariasi, tapi denyut yang terlalu tinggi atau rendah dapat menunjukkan adanya masalah yang mendasar. Konsultasikan ke dokter jika denyut Anda secara konsisten di atas 100 bpm (tachycardia) atau di bawah 60 bpm (Bradycardia), terutama jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas atau sering pingsan," ungkapnya.
Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau diluar batas    sehat    dapat            menimbulkan   bahaya.
Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.
Dengan melakukan tes sederhana tersebut, seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantunya normal atau tidak. Hal ini juga berguna sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan kardiovaskuler.

2.2.7 Stroke Volume dan Cardiac Output
1. Curah   jantung
            Akibat kontraksi miokardium yang berirama sinkron maka darah pun dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonar dan sistemik. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel permenit. Besarnya berubah-ubah tergantung kebutuhan jaringan perifer akan oksigen dan nutrisi. Curah jantung juga tergantung besar serta ukuran tubuh, maka diperlukan suatu indikator fungsi jantung yang lebih akurat, yaitu indeks jantung (cardiac index), yang didapat dengan membagi curah jantung dengan luas permukaan tubuh, yaitu sekitar 2,8 – 3,6 liter/menit/m2.
            Curah sekuncup adalah volume yang dikeluarkan oleh ventrikel perdetik. Sekitar dua pertiga volume darah dalam ventrikel pada akhir diastolik dikeluarkan selama sistolik.
             Faktor penentu curah Jantung, Curah jantung tergantung frekuensi jantung dan curah sekuncup. Bila denyut jantung semakin lambat, maka periode relaksasi dari ventrikel di antara denyut jantung menjadi lebih lama, sehingga meningkatkan waktu pengisian ventrikel, ventrikel bervolume lebih besar dan darah yang dikeluarkan lebih banyak. Bila curah sekuncup menurun, curah jantung dapat distabilkan dengan meningkatkan kecepatan denyut jantung dan curah sekuncup yang memiliki mekanisme pengaturan sebagai berikut            
            Pengaturan denyut jantung    
Frekuensi jantung sebagian besar beada di bawah pengaturan ekstrinsik sistem saraf otonom; serabut parasimpatis dan simpatis mempersarafi nodus SA dan AV, mempengaruhi kecepatan dan frekuensi konduksi impuls.Stimulasi saraf parasimpatis: mengurangi frekuensi denyut jantung. Pada jantung normal dan istirahat berpengaruh dominan dalam mempertahankan kecepatan denyut jantung sekitar 80 denyut permenit.Stimulasi simpatis: mempercepat denyut jantung. Berpengaruh dominan pada penyakit jantung dalam pengaturan frekuensi jantung dan dalam mempertahankan kompensasi jantung.
            2.2.8 Sistem Saraf yang Berperan pada jantung
            Jantung dan pembuluh darah merupakan alat dalam tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan. Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye. Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler. Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi dan memperbaiki sistem kardiovaskuler secara langsung ataupun tidak langsung.
2.3 KASUS 3(Sistem Pencernaan)
http://htmlimg2.scribdassets.com/arckj19w68rofwg/images/4-7a61d01b29/000.jpg

2.3.1 Sistem Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia menggunakan molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan dan O2 untuk menghasilkan energi.
Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke dalam sel. Secara umum sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar, yaitu:
1.Motilitas
 Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Otot polos di saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut tonus. Terhadap aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua jenis dasar motilitas pencernaan:
·         Gerakan propulsif (mendorong) yaitu gerakan memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan propulsif bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap organ pencernaan.
·         Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, mencampur makanan dengan getah pencernaan. Kedua, mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.
2.Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan (misalnya enzim, garam empedu, dan mukus). Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf dan hormon sesuai.


3. Pencernaan
Pencernaan merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjad struktur yang lebih sederhana yang dapat diserap oleh enzim. Manusia mengonsumsi tiga komponen makanan utama, yaitu:
·         Karbohidrat
Kebanyakan makanan yang kita makan adalah karbohidrat dalam bentuk polisakarida, misalnya tepung kanji , daging (glikogen), atau tumbuhan (selulosa) .Bentuk karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
·         Lemak
Protein terdiri dari kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Protein akan diuraikan menjadi asam amino serta beberapa polipeptida kecil yang dapat diserap dalam saluran pencernaan.
·         Protein
Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigelsida. Produk akhir pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak.
Proses pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di tempat ikatan, lalu enzim akan memutuskan ikatan tersebut sehinggan molekul-molekul kecil menjadi bebas.
4. Penyerapan
Proses penyerapan dilakukan di usus halus. Proses penyerapan memindahkan molekul-molekul  dan vitamin yang dihasilkan setelah proses pencernaan berhenti dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.




Saluran pencernaan (traktus digestivus) merupakan saluran dengan panjang sekitar 30 kaki (9 m) yang berjalan melalui bagian tengaj tubuh menuju ke anus. Pengaturan fungsi saluran pencernaan bersifat kompleks dan sinergistik. Terdapat empat faktor yang berperan dalam pengaturan fungsi pencernaan, yaitu:
1.      Fungsi otonom otot polos
2.      Pleksus saraf intrinsik
3.      Saraf ekstrinsik
4.      Hormon saluran pencernaan
2.3.2.Alat Pencernaan Makanan
Adalah bagian dari tubuh yang berperan dalam mencernakan makanan yang kita makan, yaitu mengubahnya dari bentuk kasar menjadi bentuk halus sehingga dapat diserap oleh usus. Proses  pencernaan makanan dilakukan oleh alat pencernaan dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Alat pencernaan atau saluran pencernaan, meliputi :
1.  Mulut
Pada rongga mulut (cavum oris) terjadi pencernaan baik secara mekanis maupun chemis. Alat-alat yang terdapat di mulur meliputi gigi, lidah dan kelenjar air liur (ludah).
            2. Lidah
Selain alat pengecap lidah berfungsi, untuk :
- membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut
- membantu membersihkan mulut
- membantu bersuara
- membantu mendorong makanan dalam proses penelanan
3.Kelenjar ludah (glandula salivales)
Pada rongga mulut bermuara 3 pasang saluran dari kelenjar ludah,
meliputi :
- glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk cair (serosa)
- glandula submaxilaris atau kelenjar ludah rahang atas
- glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah
Fungsi air ludah :
- Untuk memudahkan penelanan dan pencernaan. Yang berbentuk lendir berperan dalam penelanan, sedang yang berbentuk cair berperan dalam melarutkan zat makanan.
- Sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam dan basa.
2.  Tekak (faring)
                        Merupakan penghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan. Di bagian ini terdapat persimpangan antara pangkal tenggorokan dan pangkal kerongkongan. Ketika makanan berada di tekak, pangkal tenggorokan tertutup, rongga hidung tertuitup oleh langit-langit lunak, pangkal kerongkongan terbuka terbuka lebar, sehingga makanan masuk ke dalam kerongkongan. 
3.  Kerongkongan (oesofagus)
              Merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Sepertiga bagian atasnya terdiri dari otot lurik, sedang duapertiga bagian bawahnya terdiri dari otot polos. Makanan pada saluran ini hanya memerlukan waktu 6 detik untuk sampai ke lambung sebab adanya gerak peristaltik (meremas) dinding oesofagus. Gerakan ini terjadi karena otot memanjang dan melingkar dinding oesofagus mengerut bergantian.
4.  Lambung (ventrikulus)
            Merupakan kantong besar yang terdapat di bawah sekat rongga badan, sedikit agak ke kiri. Lambung terdiri atas 3 daerah, yaitu :
- daerah kardiak : paling dekat dengan hati dan merupakan tempat masuk pertama kali makanan dari oesofsagus
- daerah fundus :  bagian tengah yang membulat
- daerah pilorus :  bagian bawah yang paling dekat dengan usus halus
5.  Usus halus (intestinum tennue)
     Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang. Terdiri dari tiga bagian,yaitu :
- duodenum (usus 12 jari) panjang 0,25 m
- jejunum (usus kosong) panjang 7 m
- ileum (usus penyerapan) panjang 1 m



6.  Usus besar (intestinum crasum) yang terdiri dari usus tebal (colon)
     Pada usus besar, sisa makanan dibusukan oleh bacteri pengurai Escherichia coli. Bacteri ini juga menghasilkan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. 
7.  Poros usus (regtum)
     Pada usus besar feses didorong dengan gerakan peristaltik yang teratur ke posos usus (rektum) untuk keluar dari tubuh (defekasi).
2.3.3. Proses Pencernaan
  Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan melalui proses defekasi. Makanan masuk melalui rongga oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi (mengunyah). Terjadi proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan yang dilakukan oleh gigi. Tujuan mengunyah adalah (1) menggiling dan memecah makanan; (2) mencampur makanan dengan air liur; dan (3) merangsang papil pengecap. Ketika merangsang papil pengecap maka akan menimbulkan sensasi rasa dan secara refleks akan memicu sekresi saliva. Di dalam saliva terkandung protein air liur seperti amilase, mukus, dan lisozim.
Selanjutnya adalah proses deglutition (menelan). Menelan dimulai ketika bolus di dorong oleh lidah menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan yang kemudian mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan secara refleks akan mengaktifkan otot-otot yang berperan dalam proses menelan. Tahap menelan dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1.     Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini bolusdiarahkan ke dalam esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang berhubungan dengan faring.
2.     Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan memulai gerakan peristaltik primer yang mendorong bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5-9 detik untuk mencapai ujung esofagus.
Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi proses motilita. Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:
1.Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong adalah 50 ml sedangkan lambung dapat mengembang hingga kapasitasnya 1 liter
      2.Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan korpus lambung, makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan secara bertahap akan disalurkan dari korpus ke antrum.
1.      Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Dengan gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang peristaltik di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.
   Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung.dan makanan selanjutnya memasuki usus halus. Usus halus merupakan tempat berlangsungnya pencernaan penyerapan. Usus halus di bagi menjadi tiga segmen, yaitu:
1.      Duodenum (20 cm/ 8 inci): pencernaan di lumen duodenum di bantu oleh enzim-enzim pankreas. Garam-garam empedu mempermudah pencernaan dan penyerapan lemak.
2.      Jejenum (2,5 m/ 8 kaki)
3.      Ileum (3,6 m/12 kaki)
Proses motalitas yang terjadi di dalam usus halus mencakup:
1.      Segmentasi: merupakan proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus. Kontraksi segmental mendorong kimus ke depan dan ke belakang. Kimus akan berjalan ke depan karena frekuensi segmentasi berkurang seiring dengan panjang usus halus. Kecepatan segmentasi di duodenum adalah 12 kontraksi/menit, sedangkan kecepatan segmentasi di ileum adalah 9 kontraksi/menit. Segmentasi lebih sering terjadi di bagian awal usus halus daripada di bagian akhir, maka lebih banyak kimus yang terdorong ke depan daripada ke belakang. Akibatnya, kimussecara perlahan bergerak maju ke bagian belakang usus halus dan selama proses ini kimus mengalami proses maju mundur sehingga terjadi pencampuran dan penyerapan yang optimal.
2.      Komplek motilitas migratif: jika sebagian makanan sudah diserap maka proses segmentasi akan berhenti dan digantikan oleh komplek motilitas migratif yang akan “menyapu” bersih usus diantara waktu makan.

Organ pencernaan yang terakhir adalah usus besar yang terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan rektum. Dalam keadaan normal kolon menerima 500 ml kimus dari usus halus setiap hari. Isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna, komponen empedu yang tidak diserap, dan sisa cairan. Zat-zat yang tersisa untuk dieliminasi merupakan feses. Fungsi utama usus besar adalah untuk menyimpan feses sebelum defekasi. Feses akan dikeluarkan oleh refleks defekasi yang disebabkan oleh sfingter anus internus (terdiri dari otot polos) untuk melemas dan rektum serta kolon sigmoid untuk berkontraksi lebih kuat.
Fungsi Lambung
Berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. 
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
  
- lendir

- asam klorida
 
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
            .
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim
    .
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri
                       
Bagian-Bagian Lambung
2.3.4 Pengeluaran Hcl
Akibat dari kontraksi otot lambung makanan akan teraduk sehingga menyebabkan makanan berbentuk seperti bubur disebut chyme. Bagian dalam dari dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, sedang bagian fundus menghasilkan getah lambung.
Dinding lambung dapat menghasilkan hormon gastrin dan mengandung kelenjar getah lambung. Hormon gastrin berguna untuk merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar getah lambung dapat menghasilkan HCl, pepsinogen dan renin.
Fungsi HCl :
- menyebabkan lingkungan asam (pH 1 – 3) sehingga dapat membunuh kuman penyakit yang masuk bersama makanan
- mengaktifkan getah lambung yang mengandung pepsinogen, yang oleh HCl diaktifkan menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton
- membantu membuka menutup sfingter yang terdapat di antara pilorus dengan usus 12 jari (duodenum)
- merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin (hormon yang merangsang pengeluaran getah pankreas) dan kolesitokinin (hormon yang merangsang pengeluaran empedu)
Lambung juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam susu.
Beberapa sekret lambung diantaranya:
·                   Pepsinogen: pada saat di ekresikan ke dalam lambiung, pepsinogen mengalami penguraian oleh HCL menjadi bentuk aktif, pepsin. Pepsin berfungsi dalam pencernaan protein untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida. Karena fungsinya memecah protein, maka peptin dalam lambung harus disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif (pepsinogen) agar tidak mencerna sendiri sel-sel tempat ia terbentuk.
·         Sekresi mukus: Mukus berfungsi sebagai sawar protektif untuk mengatasi beberapa cedera pada mukosa lambung.
·         Faktor intrinsik: faktor intrinsik sangat penting dalam penyerapan vitamin B12. vitamin B12 penting dalam pembentukan eritrosit. Apabila tidak ada faktor intrinsik, maka vitamin B12 tidak dapat diserap.
·         Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat sel G yang mensekresikan gastrin.
Aliran sekresi getah lambung akan dihentikan secara bertahap seiring dengan mengalirnya makanan ke dalam usus. Di dalam lambung telah terjadi pencernaan karbohidrat dan mulai tejadi pencernaan protein. Makanan tidak diserap di lambung. Zat yang diserap di lambung adalah etil alkohol dan aspirin.
2.3.5 Enzim Pencernaan
Enzim adalah bikatalisator, artinya senyawa organik yang dapat mempercepat reaksi kimia tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. Proses reaksi kimia di dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh zat tersebut. Hal ini terbukti bahwa banyak reaksi kimia yang dapat berlangsung di dalam tubuh, tetapi bila direaksikan di luar tubuh tidak dapat bereaksi.
Enzim adalah zat yang tersusun atas protein.
Sifat enzim :
- kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan pH
- sebagai biokatalisator
- hanya dapat bekerja pada suatu zat tertentu
- bekerja secara khas dan diberi nama menurut senyawa atau zat yang mempengaruhinya
- hanya sedikit diperlukan
- enzim merupakan suatu koloid.
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan        
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.       
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus            .Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
2        hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:    
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
   
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
 
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).
Macam-macam Fungsi enzim pencernaan yaitu :
1.      Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.  
     2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim amilase yaitu : kerja amilase
Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.
                 3.Enzim maltase
Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosauntuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.



          4. Enzim pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu : kerja pepsin
Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.
     5. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari   (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu : kerja tripsin
Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.
6. Enzim renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.
           7. Asam khlorida (HCl)
Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit ”mag”.

            8. Cairan empedu
Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.
      9. Enzim lipase
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu : kerja lipase
Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe).
3        Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan tidak ikut diproses.
2.3.6. Defekasi
Rektum & Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.    Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Gambaran Anatomi Usus Besar

2.3.7. Mekanisme Saraf yang terjadi pada sistem pencernaan
 Pengaturan oleh sistem saraf pusat (diatur oleh kemauan) terbatas pada proses pengambilan makanan, awal proses menelan dan pengaturan membuka/menutup spincter ani eksterna (pada proses defekasi). Saluran pencernaan juga dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Saraf otonom parasimpatis yaitu: nervus vagus (menginervasi seluruh saluran pencernaan, kecuali kolon bagian akhir) dan nervus pelvicus. Pengaruh saraf parasimpatis terhadap saluran pencernaan adalah meningkatkan aktivitas saluran pencernaan. Saraf simpatis mempengaruhi saluran pencernaan, menurunkan aktivitasnya Di dalam dinding usus terdapat saraf intrinsik: pleksus mienterikus (Aurbach) terdapat diantara lapisan otot longitudinal dan sirkuler pleksus submukosa (Meissner), terdapat di lapisan submukosa. Ujung-ujung saraf intrinsik ini menjulur ke lumen usus, memungkinkan memberi informasi mekanik (peregangan, karena adanya makanan di saluran pencernaan) maupun kimiawi (sehingga disekresikan enzim sesuai dengan makanan yang memasuki saluran pencernaan).
Saluran pencernaan juga memiliki sistem endokrin intrinsik. Sel-sel endokrin (penghasil hormon) tersebar secara difus di sepanjang epitel usus, bagian apeksnya menjulur ke lumen usus, merespons isi lumen, melepaskan hormon. Hormon yang dihasilkan oleh saluran pencernaan biasanya termasuk kelompok peptida. Oleh karena itu sekresi hormon ini disebut pula sebagai peptida pengatur, karena hormon yang dilepaskan oleh saluran pencernaan akan mengatur sekresi saluran pencernaan lambung, maka regangan pada lambung akan mengaktifkan pleksus mienterikus, aktivasi pleksus mienterikus merangsang sel G (sel endokrin) untuk melepaskan gastrin (hormon saluran pencernaan). Selanjutnya gastrin akan merangsang pengeluaran HCl lambung yang pada gilirannya akan menyebabkan aktivasi enzim pepsinogen menjadi bentuk aktifnya: pepsin, sehingga pepsin dapat mencerna protein. Bila mana makanan telah melewati lambung, atau bilamana HCl berlebihan, maka akan menyebabkan pH di lambung sangat asam, keadaan ini akan direspon oleh sel penghasil gastrin: produksi gastrin dihentikan, sekresi HCl dihentikan.

2.3.8 Metabolisme pada pencernaan
Metabolisme adalah istilah untuk menunjukan perubahan –perubahan kimiawi yang terjadi dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya.
Ø  Metabolisme Karbohidrat
Sebagai hasil pencernaan dan absorpsi jenis gula dan jenis zat tepung ada di dalam darah sebagai glukosa.pencernaan(amylase ludah) mengubah zat tepung masak menjadi maltose.Amilase mengubah semua zat tepung menjadi maltose.Enzim dalam usus monosakharida diresap ke dalam darah.Persentase gula darah dipertahankan karena pengendalian insulin dan aktivitas hati.Didalam jaringan terjadi oksidasi karbohidrat untuk menyediakan panas dan energy.Kelebihannya disimpan sebagai lemak,penambahan berat badan.
Produk buangan sebagai hasil pembakaran karbohidrat didalam jaringan diekresikan:
                        Oleh Paru-paru : Air (H2O) dan karbondioksida (CO2)
                        Dari kulit          :Air
                        Di dalam urine :Air
Ø  Metabolisme Lemak
                    Pencernaan,Lipase gastric menghasilkan sedikit hidrolisa lemak memecahkan lemak menjadi gliserin dan asam lemak.Absorpsi gliserin dan asam lemak oleh lacteal yang disalurkan keduktus torasika,dan masuk ke dalam aliran darah.Didalam darah lemak diantarkan ke setiap sel tubuh.Hati membantu mengoksidasikan lemak dan memprsiapkan lemak untuk disimpan di dalam jaringan.Produk Buangan ini sebagai hasil pembakaran lemak di dalam lemak diekresikan:
Oleh paru-paru,air dan karbondioksida,
Oleh kulit,air,dan
Oleh ginjal,air
Ø  Metabolisme Protein
                  Sejumlah besar asam amino dibentuk sebagai hasil pencernaan protein dan semua ini membentuk tempat penyimpanan ,tempat sel tubuh mengambil protein yang diperlukannya.
Pencernaan,di dalam lambung :
                  Pepsin (dengan Hcl)mengubah protein menjadi pepton,
                  Rennin menghasilkan kasein dari kaisenogen dan
                  Pepsin (dengan Hcl)mengubah Kasein menjadi pepton.

Didalam usus:
                  Tripsin memecahkan protein dan Pepton menjadi polipeptida,
                  Eresin kemudian memecah polipeptida menjadi asam amino.
















BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
                    Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
                    Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) dan 2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
                    Sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia menggunakan molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan dan O2 untuk menghasilkan energi.Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke dalam sel.

3.2 Saran
                    Sebagai mahasiswa program keperawatan kita harus melihat mana hal-hal yang baik untuk menunjang organ tubuh kita.Kemudian bagaimana cara kita menerapkan ilmu serta ketrampilan kita di masyarakat pada umumnya,untuk itu di himbau pada rekan –rekan mahasiswa agar terampil dalam melihat masalah yang ada,yang akan selalu ada di sekitar kita.
                    Dengan adanya kasus yang diberikan melalui IKD 3,ini dapat menjadi pedoman bagi kita sebagai mahasiswa untuk kedepan dan lebih menambah ilmu pengetahuan kita tetang Sistem organ tubuh manusia.













Daftar Pustaka
1.Sobotta,2000.Atlas Anatomi Manusia.Disunting oleh :R Putz & R.Pabst.Edisi 21,Editor dr.Y.Joko Suyono.Penerbit buku kedokteran EGC.Jakarta
2.Ganong WF.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Edisi 21.
3.Almatsier S,2001,Prinsip Dasar Ilmu Gizi,Gramedia Jakarta.
4.Pearce C Evelyn.2008.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis,Gramedia Jakarta.
5.www.google.com
7.<http://lh3.ggpht.com/_W82NczPcSp8/SrG-1Pl1RII/sistemsaraf7Q/oz_KZScrJqE/s1600-h/clip_image0044.jpg>
8.<http://lh3.ggpht.com/_W82NczPcSp8/SrHA7EDNv2I/anatomi,fisiologi7o/x5AY9YsX4ig/s1600-h/clip_image0063.jpg>clip_image006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar